Pages

My Lovely Boy -BOO- (Chapter Three)


oOo
            What! Kenapa gadis ini, tiba tiba datang lalu memeluk dan iuwwh dia mencium pipiku, dasar gadis bodoh! “apa yang kamu lakukan…”ucap justin namun diakhir kalimatnya terdengar nada yang parau. “YA, AKU MAU MENJADI GADISMU CODY”pekik ariana sengaja dia besarkan suaranya agar justin mendengar.
 Deg! Sakittt, perih, hancur perasaanku ini, barusaja kudengar pernyataan yang pahit. Aku piker anna akan menolak cinta cody tetapi.. malah sebaliknya. Gemuruh tepuk tangan terdengar menyeruak ditaman itu, semua orang mengucapkan selamat ketika menyaksikan saat saat cody menyatakan cintanya dengan cara yang sedikit err nekat. Justin segera meninggalkan tempat itu, dia tidak sanggup melihat semuanya kenyataan yang sangat pahit.
Tak terasa buliran bening keluar dari mata Ariana, ini bukan air mata bahagia namun air mata sedih. Dia sedih karena veronica mencium pipi justin tapi bukan hanya itu, dia melihat reaksi justin yang tidak menolak sedikitpun. Ariana tau justin tak semudah itu menerima ciuman dari wanita dia akan menolak mentah mentah kecuali dari ibunya. Namun kali ini tidak!
“kamu menangis anna?kenapa?”Tanya cody khawatir, lalu menatap wajah ariana. “tidak apa apa. Akk..ak..aku hanya senang, ya.. sangat senang”jelas ariana sambil mencoba tersenyum. Namun dalam hatinya bukan itu alasan dia menangis, bukan! Tapi dia mencoba tegar, dia tidak mau menyakiti hati cody.
~
            Ariana menyimpan sembarang tasnya begitu sampai di kamarnya. Dai sangat lelah Karena acar apenelitiannya tadi di garden ville. Ariana menaruh bunga lili dari cody dan err bunga yang ia pungut. Disimpannya bunga lili itu pada pas bunga kaca yang tidak terpakai sudah lama, ia taruh dekat fotonya dan justin. Ya.. ariana tidak mau membuang fotonya itu, entah kenapa tapi ariana ingin foto itu tetap terpajang di mejanya.
            Ariana lalu menghempaskan badannya pada kasur nan empuk dengan sprei berwarna pink. “apakah keputusan tidak salah? Aku tak begitu mencintai cody. Jujur aku belum bisa move on dari justin. Wait.. justin? Dia juga menerima ciuman veronica kenapa aku tak bisa menerima cody”piker Ariana, dia sangat pusing hari ini. Dia lelah dan capai, hari ini ia rasa sungguh aneh!
            Seperti biasa setiap pagi Ariana bangun untuk berangkat sekolah, dia merasa hari harinya menjadi kosong. Dia tidak perduli dengan omelan momnya yang selalu menyalahkan Ariana karena bangun kesiangan dan lebih membanggakan maddy, gadis yang selama ini tinggal bersama di rumahnya.
            Pagi ini dia tidak melihat mobil justin terparkir di pelataran rumahnya, dia pun masih terbayang bagaimana justin menjemput dan menunggunya karena yah.. ariana selalu terlambat bangun. Raut wajah justin yang dingin dan datar tak pernah memancarkan perasaan kesal pada Ariana, mungkin justin sudah terbiasa.
            Dari kejauhan Ariana melihat sebuah mobil melaju mendekatinya, dia menyipitkan matanya berusaha melihat siapa pemilik mobil itu. Ariana tersenyum, dia mengenali mobil itu. Mobil itu milik justin, ya justin.. tapi kenapa justin masih datang? Mereka kan sudah putus. Ariana memalingkan wajahnya, dia merasa dirinya terlalu memikirkan justin hingga setiap saat Ariana selalu membayangkan justin. “sadar ariana.. ayolah, move on”batin Ariana, hingga dia tidak menyadari bahwa sebuah mobil terparkir dihadapannya. Dia melihat mobil itu berusaha mencari tau pemiliknya. perlahan pemilik mobil itu keluar dari mobilnya dan berjalan mendekati Ariana. “cody..”lirih ariana heran, “yaps, it’s me”jelas cody, “ta..tapi..arrghh” “kenapa kamu kemari?’tanya Ariana, cody tersenyum ternyata ariana belum mengerti. “aku mau menjemputmu anna, menjemput kekasihku”jelas cody, ariana tersenyum kecut..ya, dia baru sadar kalau dia kini kekasihnya cody. “ya..”gumam ariana. Cody pun langsung membawa ariana masuk mobilnya, dan berangkat sekolah bersama.
            Sementara itu tak jauh dari kediaman ariana, sebuah mobil range rover terhenti tanpa alas an. Pemilik mobil itu menghela nafas  berat begitu melihat cody yang menjemput Ariana. Entah kenapa ini seperti kebiasaan justin untuk menjemput Ariana, dia tau bahwa mereka sudah putus maka dari itu dia berpikir kembali dan berhenti di 3 rumah sebelum rumah Ariana. Justin sedang berpikir piker apa alas annya untuk menjemput Ariana yang kini sudah menjadi mantannya, namun tidak diduga sebuah mobil yang hamper mirip dengan mobilnya mendahului justin. Dan ternyata itu cody yang akan menjemput Ariana.
            Perlahan justin pun menjalankan mobilnya dengan hati yang sakit, dia pun meninggalkan kediaman Ariana.
~
            “maddy boleh kulihat buk..”belum sempat menyelesaikan perkataannya, maddy melengos begitu saja meninggalkan ariana sendiri. Entah kenapa perasaan maddy selalu sakit ketika melihat wajah Ariana, yah bukan salah ariana jika maddy membencinya ini salah maddy sendiri. Kesalahan maddy adalah mencintai cody yang kenyataannya mencintai Ariana, dan sekarang mereka sudah mempunyai ikatan resmi.. bisa dibilang juga berpacaran.
            “apa aku salah membenci Ariana yang kenyataannya tidak tau apa apa.. ini seutuhnya adalah kesalahanku aku salah karena mencintai cody. Nyatanya cody sama sekali tak mencintaiku. Tapi hatiku sakit ketika melihat wajahmu ann, rasanya ingin sekali aku mencakar wajahmu, menjambak rambutmu.. namun itu tidak mungkin. Untuk saat ini aku harus menjauhimu, aku masih belum bisa mengendalikan emosiku.. maafkan aku ann”maddy mendesah kecil lalu menundukan kepalanya. Dia tidak perduli dengan orang yang ada disekitarnya. Sekarang dia hanya butuh ketenangan.
            Sementara itu, Ariana melongo kaget dengan sikap maddy. Kenapa dengan gadis itu? Tidak biasanya maddy jutek padanya. Maddy adalah gadis yang baik, ramah dan sopan. Ah mungkin dia sedang tidak enak badan dan butuh ketenangan.. yah mungkin begitu.
            Cody yang sedang bercengkrama dengan teman temannya langsung meninggalkan mereka dan menghampiri maddy yang dilihatnya sendirian di kantin.
            “hay”cody mencoba menyapa maddy walau hatinya ragu, kenapa dengan gadis ini? Dia seperti sedang depresi dan o ow dia sepertinya menangis. “kamu tak apa?”Tanya cody kembali, tangannya ragu untuk menyentuh bahu maddy. Perlahan gadis itupun bangun dari sikap semula, maddy yang melihat cody berada disampingnya langsung menghapus air matanya dan membereskan seragamnya agar terlihat rapi dihadapan cody. “ha.hhay cody”ujar maddy ragu, woho maddy sekarang sangat nervous.
            “kamu sepupunya Ariana kan? Aku mendengar beritanya dari anak anak”ucap cody ragu, dia takut kalau dia salah orang. “ya.. ayah kami bersaudara”jawab maddy. Cody pun tersenyum senang, yes! Dia tidak salah orang. “oh hay, aku cody simpson”ujar cody sambil melenggangkan tangannya di depan maddy, meskipun semua orang pasti mengenalinya tapi cody berusaha agar menjadi seseorang yang ramah. Maddy tersenyum ragu, tangannya bergetar mencoba menjabat tangan cody. “aku maddy tisdale”ucap maddy.
            “nice name, oh ya. Em..  kamu kenapa maddy. Kamu sakit?”tanya cody heran. Maddy pun gugup mau menjawab apa, dia tidak mungkin menceritakannya kepada cody. Bisa mati berdiri maddy jika dia mengatakan bahwa dia mencintai cody. “y.yya, aku tak enak badan”jawab maddy bohong, dia berusaha mencari alas an alas an yg bisa masuk akal. “kamu belum makan? Kalau begitu biar kupesankan makanan ya”ujar cody, maddy pun menganga mendengar perkataan cody, “ja..jangan cody, tidak usah. Aku tak ingin makan, lidahku serasa pahit jika mencicipi makanan”tolak maddy dengan beribu alas an, cody pun mengangguk ya. Cody percaya begitu saja dengan omongan dusta maddy. “baiklah, jika begitu”ucap cody.
            “emm.. maddy? Aku ingin bertanya sesuatu padamu. Ini tentang Ariana”ujar cody dgn kalimat akhir yang dia bisikkan pada maddy. Perasaan maddy kembali perih, sakit rasanya mendengar nama Ariana. Tapi sekarang maddy sedang bersama cody, dia tidak mau meninggalkan moment yang berharga ini. “well, apa?”tanya maddy ramah. “aku ingin memberikan dia hadiah special, menurutmu Ariana suka apa? Makanan misalnya”jelas cody. Maddy pun berpikir sejenak berusaha mengingat apa yang disukai ariana.
            “kurasa coklat, dia sangat menyukainya”jawab maddy, cody pun kembali tersenyum hatinya bahagia karena sudah mengetahui sedikit kesukaan ariana. “dan emm.. Jika kamu tidak ingin Ariana menolaknya. Aku sarankan kamu membawakannya bunga lili sebagai pengantarnya”jelas maddy. “bunga lili? Emm.. pantas saja sewaktu di garden ville Ariana sangat senang melihat lihat bunga lili. Ternyata itu kesukaannya. Baiklah maddy, terima kasih banyak ya”cody pun lalu meninggalkan maddy setelah tau bahwa coklat adalah kesukaan Ariana. Sebenarnya maddy sedikit kecewa ketika cody meninggalkannya begitu saja setelah bertanya soal Ariana. Namun, dalam hatinya maddy sangat bahagia. Dia tidak percaya bahwa dia akan berbicara dengan cody hanya berdua.. ya berdua!
 
Setelah bel pulang berbunyi, semua siswa new state high school meninggalkan ruang kelas mereka masing masing, dengan hati gembira mereka semua berbondong bondong meninggalkan sekolah mereka. Namun belum dengan Ariana, dia masih sibuk memebereskan buku bukunya yang berantakan. Yah.. kalian taukan sifat Ariana. Dia begitu ceroboh. “Anna, kami duluan yah..”pamit kyle dan Louis, ariana pun mengangguk sambil merekahkan senyuman kepada mereka. Kini di kelas matematika, hanya tinggal tersisa dirinya seorang. Well, ini tidak Nampak begitu buruk, minggu lalu Ariana terkunci di toilet sekolah karena terlalu lama menghambiskan waktu disana.
            Akhirnya setelah 15 menit berlalu, Ariana pun meninggalkan kelasnya dengan banyak tentengan buku yang dibawa. Dan belum banyak melangkah, ada pesan masuk ke i-phonenya. Dia pun mendengus kesal lalu duduk untuk melihat pesan yang masuk. “ini email”desisnya.
To        : arianagrande@yahoo.co.id
Judul   : Matahariku <3
Teks     :
            Matahari bersinar dengan terangnya dan menyinari seluruh alam ini, membuat kesan yang begitu cantik dan indah. Kehangatannya membantu keberlangsungan makhluk yang hidup di bumi ini. Tapi, tidak denganku! Hidupku hitam kelam, tak ada keindahan dihidupku karena matahriku kini tak ada dikehidupanku. Kamu tau siapa dia? Matahariku itu kamu Ariana, detak jantungku adalah kamu. Kamu mampu membuat hidupku semakin indah dan cerah. Aku butuh kamu! Aku inginkan kamu disampingku! Kamu bagaikan heroin yang mampu membuat hidupku hampa jika aku tak mendapatkannya. Aku menginginkan kamu Ariana, datanglah padaku. Aku akan membantumu untuk memusnahkan orang orang yang mengganggumu, aku akan jadi ksatriamu. Okey.. kamu tidak perlu tau siapa aku, karena aku selalu ada disampingmu, aku adalah malaikat penjagamu. Malaikat cinta yang akan selalu mencintaimu.
            Setelah membaca e-mail tadi, badan ariana terasa lemas. Tangannya tak mampu menggenggam i-phone atau barang apapun. Pikiranyya kosong, tatapannya hampa seolah dunia ini telah berakhir. Dadanya terasa sesak seolah tak dapat menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Badannya bergetar tak mampu menahan bobot tubuhnya. Dia takut! Yah.. ariana serasa di terror oleh seseorang, meskipun isi pesannya menyatakan bahwa orang itu mencintai Ariana dan akan menjaganya. Tapi siapa dia? Dia tidak memberitahukan identitasnya secara pasti. Dia takut kalau dia adalah orrang jahat yang akan menyakiti orang orang yang Ariana tidak bermaksud membenci mereka.  
~~
            Tahun baru sebentar lagi datang, tidak terasa besok adalah hari terakhir di tahun sekarang. Ariana masih setia menatap bintang bintang yang bertebaran menghiasi langit yang berwarna hitam kelam. Kini dia mempunyai kebiasaan baru, menataplangit entah itu warna biru ataupun warna hitam kelabu. Dalam pikirannya terus terlintas pria yang selama 1,5 tahun ini menghiasi hari harinya. Dia masih memikirnya pria itu meskipun tepat 1 minggu mereka resmi berpisah. Ariana pun mendesah berat ketika memikrikan pria yang cuek, dingin dan datar. Dia merindukan itu. Dia merindukan ketika pria itu memukulnya dengan pensil jika tak mendengar penjelasannya ketika mengajari matematika, ataupun tak merangkulnya jika sedang jalan berdua, atau bahkan jarang menghubunginya setiap saat. Dia merindukan pria itu, dia ingin pria itu kembali dlaam kehidupannya. “boo.. aku merindukanmu”desah ariana berat hingga tak terasa buliran air mata keluar dari matanya. Dia menangisi pria itu, dia sangat merindukannya. Sangat!
            Hingga suara nyaring i-phonenya yang kini mampu membuat ariana tersadar dan kembali berhenti memikirkan pria yang selalu terngiang dipikirannya. Dilihatnya layar i-phone itu terpampang nama seseorang yang kini berusaha mengisi kekosongan hidup ariana, namun hidupnya tetap saja hampa.
            “hallo?”tukas ariana ketika menjawab telpon itu, “hallo anna, apa yang terjadi padamu? Kamu baik baik saja kan?”Tanya pria disebrang telponnya begitu mendengar suara ariana yang sedikit bergetar Karena habis menangis. Well, cody adalah pria pengganti justin yang selama ini selalu ada dipikiran ariana. Sifat cody lebihbaik dari justin. dia perhatian, hangat, penuh kasih sayang dan tak pernah melepaskan dekapannya ketika bersama ariana. Namun tetap, itu tak membuat hidup ariana kembali ceria. “tidak, aku baik baik saja. Ada keperluan apa co?”Tanya Ariana yang tak suka basa basi. “emm begini.. kamu taukan lusa adalah tahun baru, banyak orang yang merayakan hari itu dengan sukacita dan pesta. Dan aku…. Tutututututut”tidak sengaja handphone cody tiba tiba mati dan memutuskan sambungan telponnya dengan ariana “hallo hallo, cody. Whatz wrong?”pekik ariana ketika telponnya tiba tiba terputus bgitu saja. “arrrggghhh sial, hanphoneku mati. Kenapa di saat saat seperti ini”geram cody sambil menjambak rambutnya asal. Ariana pun memandang i-phone nya kesal lalu mematikannya dan langsung beranjak tidur. Dia merasa kalau cody hanya mempermainkannya “ini sungguh tidak lucu cody simpson” pekik ariana lalu menyimpan i-phonenya di meja dekat ranjang.
            Sementara cody berusaha mencari charger hanphonenya untuk mengisi baterainya yang habis, dia merasa bersalah dan takut ariana akan marah padanya. Padahal cody hanya ingin mengajak Ariana untuk datang pada pesta pergantian tahun bersamanya. Setelah handphone tersambung pada charger, dia pun langsung menghubungi ariana kembali. Namun naas, i-phone ariana tidak aktif “aarrggh shit!”desis cody kesal.
~
            Ariana terlihat keluar dari mobil jaguar coklat yang ternyata milik kakaknya yang sekolah di paris, yap skandar! dia menolak untuk berangkat bersama cody entah karena masih marah atau karena kakaknya yang meminta untuk mengantarnya sebab dia sangat merindukan adiknya yang sudah 6 bulan ini tidak bertemu.
            “aku berangkat skandy..”ucap ariana kemudian mengecup kilat pipi skandar, lantas ia pun keluar dari mobil itu. “hati-hati sayang”ujar skandar ketika ariana berjalan meninggalkannya, ariana pun tersenyum lalu memberikan kode jempol yang berarti “ya”. Mobil skandar pun perlahan maju meninggalakn pelataran sekolah. Skandar sangat menyayangi adik perempuannya itu ketimbang greyson si bungsu.
            Ariana berjalan melenggang menuju kelasnya, dia tidak perduli dengan orang-orang disekitarnya.
            “hay arianaa…”sapa teman-temannya sepanjang perjalanan menuju kelas, dia sedikit merasa aneh karena tidak biasanya mereka seperti itu. Lalu ada beberapa siswi yang saling berbisik ketika ariana lewat, diapun semakin curiga dan berusaha mencari sumber masalahnya. Tepat di madding sekolah, beberapa anak berkumpul melihat madding itu dengan antusias mereka menutupi hamper seluruh papan madding. Sehingga ariana kesulitan untuk melihatnya.
            “permisi…”ujar ariana ramah, agar para anak memberikan jalan untuknya lewat. Namun begitu mendengar suara ariana mereka semua memberikan jalan seolah memperlakukan seorang putri raja. “ciieee… putrinya udah dateng nih”sindir salah seorang siswa. Ariana pun semakin keheranan “kalian kenapa sih? Memang ada apa? Ada yang salah denganku?”Tanya ariana berusaha mencari jawaban. “tuh”tunjuk seorang siswa pada foto yg lumayan besar menempel di madding. Sontak itu membuat ariana kaget, dia menutup mulutnya dengan kedua tangan karena dia tidak bisa percaya. “astaga..”lirih ariana. Foto itu adalah foto dirinya dan cody pada saat cody dengan percaya dirinya menyatakan cintanya pada waktu di garden ville diatasnya terdapat sebuah judul “Ketika Pangeran menyatakan cinta pada sang Putri” dia sangat malu dan kesal. Lantas ariana pun segera meninggalkan papan madding itu dengan menghentakkan kakinya kesal. Para siswi pun riuh melontarkan sindiran kepada Ariana.
            “siapa sih yang berani memasang foto memalukan itu di Papan Mading! Sialan”umpat Ariana sebal, dia berjalan seolah singa yang sedang mencari mangsa. Aura amarahnya begitu terlihat jelas di wajah cantik Ariana. Hingga tidak sengaja diapun bertubrukan dengan seorang pria hingga membuat pria itu tersungkur.
BRUG. “Ya Tuhan, maafkan aku”sesal Ariana kemudian membantu pria itu bangun. “kamu tidak apa-apa.. maafkan aku”tambah ariana menyesali perbuatannya. Pria itupun mendonggakan wajahnya dan melihat orang yang tidak sengaja menabraknya.
            “Astaga Justin.. ma.a.f.f.k.kaan a.a.ak..ak.ku”ujar Ariana terbata. Hatinya kini jadi meletup letup tidak karuan. Kesal, senang, bahagia, malu, dan yang pasti sedih. Tangannya pun tiba-tiba menjadi dingin padahal cuaca hari ini panas. “Tidak apa apa”timbale justin dan segera bangun. Ariana tidak kuasa menatap mata hazel justin, setiap dia melihat kedua bola matanya Ariana seperti ingin menangis. Ariana pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia menjadi slaah tingkah dan bingung mau berbicara apa. “ak..aku duluan yah.. bye”pamit Ariana kemudian pergi meninggalkan justin.
            Sementara itu, justin pun ternyata memiliki perasaan yang sama seperti Ariana. Setiap bertemu Ariana dia selalu slaah tingkah, bingung apa yang akan dilakukannya. Namun di dalam hati kecilnya, justinmerasa sangat bahagia karena bertemu dengan Ariana. Dia rasa Ariana seperti sesuatu hal yang berharga dan selalu ia idamkan meskipun hanya untuk bertemu sekilas saja.
            Ariana menundukan wajahnya ketika di depan cermin besar toilet siswa, dia sedang berusaha menetralisirkan keadannya sekarang dia begitu tegang dan sangat lemas. “oh Tuhan.. Kenapa dengan aku ini”lirihnya kecil. “kenapa apanya?”ucap seseorang tiba tiba, sontak Ariana terhenyak kaget dia melihat pantulan gambar seseorang dibelakangnya, wanita itu tersenyum sinis kepada Ariana. “mau apa kau vero!”bentak Ariana kasar. Perlahan veronica pun mendekati Ariana dan berdiri di sampingnya. “kau wanita tak tau diri anna, berani sekali kamu mempermainkan perasaan justin”jelas Veronika dengan begitu sinisnya. HAti ariana kembali meledak marah, dia tidak mau disangka seperti itu. “apa urusanmu!”ucap Ariana acuh kemudian berjalan meninggalakn veronica. Namun baru sampai diambang pintu, veronica kembali berani mendeskriminasi ariana. “sekarang akulah gadisnya, jadi aku berhak berbicara seperti itu”ucap Vero dengan pedenya. Dada Ariana seakan ditekan benda berat yang membuat dirinya kesulitan untuk bernafas, dia tidak rela jika justin menjadi milik veronica. “jangan menjadi pembual veronica”jelas Ariana berusaha agar perkiraan buruknya tidak terjadi. “aku bukan pembual sepeti dirimu Ariana, yang membohongi perasaan diri sendiri dan berusaha terlihat tegar”ejek Veronika. Hati Ariana semakin tidak kuat untuk bertahan ingin sekali dia menangis sejadi jadinya untuk meluapkan segala beban di hatinya. “berhentilah membenciku Veronika”batin Ariana menjerit  Sekarang Orang yang sangat ia benci seolah menjadi pemenang dan berhasil membuat Ariana jatuh kedalam dasar jurang dalam pertempuran dinginnya selama ini. Dengan perasaan yang sangat kesal, ia pun pergi dan mngehentakkan kakinya ke lantai. Sementara itu veronica terus tersenyum sinis seolah bangga bisa membuat Ariana sakit hati.
            Ariana tak bisa konsentrasi dalam kegiatan pembelajarannya di kelas, pikirannya melambung jauh pada perkataan veronika yang seolah menghakimi Ariana tanpa ampun. Tatapannya memang tertuju ke depan namun pikirannya jauh kemana.
            Setelah pelajaran usai, Ariana segera meninggalkan ruang kelasnya menuju kantin bersama Kyle dan Louis. Mereka melihat sikap ariana yang berbeda saat ini. “Anna, kau tidak apa kan?”tanya Kyle memberanikan diri, karena dia sangat khawatir. Ariana pun menghentikan langkahnya, dia mencoba menjawab pertanyaan kyle dengan wajah ceria. “aku tidak apa-apa. Tenang saja, jangan terlalu menghawatirkanku”jawabnya yang diselingi tawa paksa. Jelas itu tidak memperngaruhi kecurigaan Kyle dan Louis.  “kita ini sahabat ann, kita tau sifat satu sama lain. Dan aku sangat tau sifatmu jadi jangan menutupi kebenaran pada kami”tegas Kyle. Ariana pun menghembuskan nafasnya berat, dia kini tidak bisa berbohong kepada Kyle ataupun Louis. “jangan bilang kalau ini gara-gara cody. Ughh berani sekali anak itu”dengus Louis sambil melipat kedua tangannya. “bukan hanya itu”jelas Ariana lemas.
            Ariana pun menjelaskan semua kejadiannya di kantin dari awal pagi sampai bertemu dengan veronika di toilet sekolah. Kyle dan Louis tampak sangat marah, mereka tidak bisa membiarkan semua ini berjalan dengan tenangnya seolah tak ada yang tersakiti. ”semua ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, kita harus melakukan perlawanan. Apalagi kepada wanita bejat itu”terang Kyle dengan amarah yang menggebu gebu. “kita harus meneggakan keadilan, sudah bukan zamannya jika kita ditindas”timbal Louis dengan tingkahnya yang terkesan konyol. Itu membuat Ariana terkekeh geli, meskipun tujuan mereka baik tapi dalam penyampaiannya kurasa terlihat menggelikan. Melihat Ariana yang terkekeh geli, Kyle dan Louis pun kembali lega mereka senang melihat Ariana kembali tertawa lepas. “gitu dong.. kalo kamu tersenyum maka aura negatif akan keluar dari jiwamu”tukas Louis yang kembali membuat Ariana tak kuasa menahan tawanya. Kali ini Louis serius tapi kenapa Ariana terus menertawakannya, anna rasa Louis memang anak yang aneh.
            ***
            “Anna”pekik cody ketika melihat Ariana sedang berjalan sendiri di pelataran sekolah. Dengan malas, Ariana pun menunggu cody yang berlari kecil menuju kearahnya. “ada apa?”tanya Ariana cuek, entah kenapa perihal masalah sepele pun anna begitu membenci cody. “kamu tadi pagi berangkat sama siapa?”tanya cody “hanya itu? Yang jelas aku berangkat dengan kakakku sendiri”jawab Ariana dengan malas. “kamu marah padaku ann?”tanya cody lagi tapi kini nada suaranya sangat lembut. “aku minta maaf waktu kemarin malam telponnya tiba-tiba terputus ponselku lowbet dan ketika aku menghubungimu lagi, ponselmu tidak aktif”jelas cody dengan tampang yang sangat bersalah. Ariana tetap memasang wajah cueknya tidak perduli dengan penjelasan cody. “sebenarnya...”cody ragu untuk mengatakannya pada ariana, cody masih takut dan malu ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “aku ingin mengajakmu untuk pergi ke pesta Tahun baru nanti malam, aku ingin memperlihatkan suasana yang indah bersamamu ketika kembang api di nyalakan”jelas cody. “pesta? Maksudmu.. keramaian, musik yang keras, kembang api, orang-orang, mabuk, bercinta..?”tanya Ariana meluruskan cody pun mengangguk tapi sedikit membenarkan “tidak semua orang mabuk dan bercinta sayang”ucap cody. “emm. Tapi.. aku tak suka suasana itu.. aku lebih suka kesunyian dan ketenangan”jelas Ariana. “kau mungkin bisa mengajak emm mady”ucap Ariana lalu mengalihkan pandangannya kearah timur tempat dimana mady berada. “tapi an..”tolak cody “mady ataupun aku. Itu sama saja coco”ujar ariana lalu mencolek hidung cody itu membuat cody tersipu dan semakin mengagumi kecantikan Ariana “kita ini sepupu, satu aliran darah”jelas ariana sedikit mendramatisir. “bagaimana??”tanya ariana kemudian, cody pun mendesah berat “baiklah.. akan kucoba nanti”jelas cody pasrah. “mady orangnya baik, pasti dia mau”jelas ariana. “sudah ya coco aku pulang dulu.. byee”Ariana melambaikan tangannya kearah cody, codypun membalas lambaian tangan ariana.
-To Be Continued-
oOo

 Tetap simak kisah selengkapnya, karena cerita ini akan semakin mengejutkan. Banyak kejadian yang tidak pernah disangka. :p hehee
 

0 komentar:

Posting Komentar